Friday, January 27, 2012

Kuliah Fast-Track Rasa Nano-Nano / Fast-Track Taste “Nano-Nano”

Pertama ikut kuliah, heran, bingung harus berbuat apa. Masuk kelas tanpa rasa bersalah, melihat sekeliling kelas yang ada adalah muka mahasiswa yang sudah berumur atau lebih tepatnya lebih tua dari kami. Langsung duduk dan berkenalan dengan teman kanan kiri. Perkenalkan pak, kami bla bla bla bla bla. Mahasiswa lainnya pun heran melihat kami, masih culun untuk jadi mahasiswa S2, hehehehe.
Seiring dengan berjalannya waktu, kami akrab juga dengan para mahasiswa yang setelah beberapa waktu diketahui bahwa kebanyakan adalah dosen di banyak perguruan tinggi di Indonesia. Senangnya punya teman se-Indonesia. Ditambah lagi dengan aktivitas rutin futsal bersama antara mahasiswa S2 angkatan 2011 dan 2010. Jadi tidak hanya kenal angkatan sendiri tetapi juga angkatan sebelumnya.
Karena rasa malas menulis yang menghinggapi kemarin, saya akhirnya menceritakan kejadian selama 1 semester dalam satu tulisan saja. Alasan logisnya adalah efisiensi, hahaha padahal karena kemalasan. Tetapi seperti yang sudah dijelaskan bahwa lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.
Selama 1 semester, banyak tugas dari berbagai mata kuliah yang diambil, mulai dari penggunaan software, kuliah hitungan yang sedikit lebih rumit, logika, dan pembuatan system informasi yang cukup memakan waktu. Selain itu juga sambil menjadi asisten dua praktikum di laboratorium dengan cukup banyak mahasiswa praktikan yang mengikutinya. Belum lagi mencicil pembuatan skripsi yang akan dilanjutkan menjadi tesis. Sungguh waktu terasa sangat cepat berlalu dengan banyaknya aktivitas tersebut. Kegiatan social dan akademis harus lah seimbang agar otak kanan dan kiri juga seimbang (kata dokter, hehehe) dan sebagai sebuah kegiatan refreshing agar tidak bosan dengan sebuah rutinitas. Ini juga salah satu syarat untuk beasiswa fast-track tersebut. Cukup berkesan menjadi asisten semester ini, disamping sebagai tugas, juga menjadi media pembelajaran baik akademis maupun social. Setiap senin dan rabu meluangkan waktu bersama adik angkatan untuk menjadi asisten. Walaupun sebagai asisten, bukan berarti lebih dalam segala hal, asisten hanya sudah tahu lebih dahulu dibanding adik kelas tetapi masih tetap berstatus belajar bersama untuk meningkatkan pengetahuan bersama-sama.
Selain itu ada tuntutan bahwa nilai TOEFL minimal 550. Untuk itulah saya juga mengisi waktu semester ini dengan belajar lewat media buku dan internet. Ada beberapa teman yang mengikuti les, awalnya saya ingin mengikuti tetapi dengan berbagai pertimbangan akhirnya diputuskan untuk belajar otodidak. Walaupun hasilnya belum terlalu signifikan, tetapi sudah cukup terlihat saat adanya tes ACCEPT yang diadakan di kampus sudah dapat meningkatkan 20 poin dari sebelumnya.
Selain kegiatan tersebut, juga ada beberapa kali kegiatan bimbingan skripsi yang sampai sekarang masih berjalan.
Dari berbagai kegiatan tersebut, ada rasa senang karena bisa berinteraksi dengan orang lain, berbagi ilmu, sharing dan masih banyak lagi kegiatan menyenangkan yang dialami. Ada rasa capek, kegiatan yang padat, menguras tenaga. Ada rasa bangga, dan berbagai rasa yang lain. Yang jelas semuanya harus dijalani sebagai sebuah proses hidup yang diyakini berjalan sesuai dengan garis hidup yang digariskan Allah SWT. Hidup di dunia memang tidak pernah mudah, kalau ingin mudah janganlah berada di dunia. Semuanya harus dijalani dengan semangat dan penuh rasa tanggung jawab.

First come to class, I was so surprised and confused what to do. Entering the classroom without felt guilty,looked around the class that there are many faces that has been aged or older than us. Immediately I sat down and met new friends in my right and left sides, and introduced ourselves, blah blah blah blah blah. Other students were surprised to see us, still geeky to be a S2 student, hehehehe.
Over time, we become familiar with the students after known the majority of the students are lecturers at many universities in Indonesia. Good to have a lot of Indonesian people. We have also a routine activity among students S2, yes futsal battle between 2011 and 2010 students. So we are not only know our armed forces but also earlier.
Because of feeling lazy to write that descend yesterday, finally I telling the incident during one semester in only one script. The logical reason is efficiency, hahaha, but because of laziness. But as already explained that it's better late than never.
During the first semester, many tasks from many courses taken, ranging from the use of software, counting more complicated, logic, and making information system that is quite time consuming. In addition, I become assistant of practical work in two laboratory with quite students who follow. I also make installments skripsi which will be continued into the thesis. The time flies so fast by much activity. Social and academic activities should be balanced, so the right and left brain must be balanced too (the doctor said, hehehe) and as a refreshing activity so I will not get bored with a routine. It's also one of the requirements for these fast-track scholarships. Memorable enough to be an assistant this semester, as well as a duty, as well as a media for both academic and social learning. Every Monday and Wednesday to spend some timewith my younger generation to become an assistant. Although as an assistant, it does not mean better in every respect, an assistant just already known more than his junior but still learn together to improve their knowledge together.
In addition there is a demand that minimum TOEFL score is 550. That's why I also fill the time in this semester to learn through books and internet media. There are some friends who follow the lessons, I actually wanted to follow but with the various considerations, I decided to study self-taught. Although the results have not been too significant, but it was enough to visible when ACCEPT tests are held on campus which been able to increase 20 points from the previous.
In addition to these activities, there are also several skripsi guidance activities that are still running. From these activities, there is a sense of fun because I can interact with others, share knowledge, and many more fun activities experienced. There is a sense of tired, heavy activity, exhausting. There is a sense of pride, and others. Clearly it must be lived as a living process which is believed to be run in accordance with the lines outlined living Allah SWT. Living in the world is never easy, not easy if you want to be in the world. Everything must be lived with enthusiasm and sense of responsibility.

Wednesday, January 25, 2012

Dinamika Kehidupan

Setelah beberapa lama blog ini dibuat dan dalam keadaan kosong belum terisi, akhirnya saya “tersadar” untuk corat-coret di blog ini. Jujur saya memang orang yang malas menulis, apalagi untuk menulis dengan syarat harus ada koneksi internet harus ini harus itu. Terasa sangat malas. Tetapi akhirnya saya tersadar dari tidur dan akhirnya mulai menulis ini. Mungkin ada yang bilang terlambat, tetapi saya piker daripada tidak sama sekali, hehe
Ingin bercerita bagaimana rencana saya berbelok dari yang direncanakan awal masuk kuliah dulu. Pertama masuk, “kuliah yang rajin, belajar dengan tekun, ipk cumlaude, lulus 3,5 tahun, kerja, nikah, bahagia dunia akhirat” itulah yang saya pikirkan dan yang dicita-citakan. Tetapi seiring berjalannya waktu, target kelulusan pun mundur jadi 4 tahun dan ipk pun nyaris bukan cumlaude. Yah itulah hidup...
Kemudian hal yang paling merubah rencana adalah yang terjadi semester ini atau kemarin ya tepatnya? Udah selesai ujian dianggap gimana ini? Yah pokoknya tahun 2011 kemarin. Suatu siang entah saya lupa tanggal berapa, tiba-tiba handphone berdering dengan muncul nomor tak dikenal yang belakangan diketahui adalah nomor staf S2 di jurusan saya. Singkat cerita saya ditawari beasiswa FASTTRACK. Makanan macam apa itu, benda apa itu, membingungkan dan mengagetkan. Fast-track, beasiswa yang menggabungkan tahun terakhir S1 dengan tahun pertama S2 dengan target dalam 5 tahun lulus S1 ditambah S2. Pertama tahu agak kosong, tanpa pandangan, bingung dan sebagainya. Akhirnya mantapkanlah hati mengikutinya, toh hanya mundur 1 tahun dari target. Akhirnya setelah melewati beberapa proses diumumkanlah beasiswa itu dan saya lolos bersama dengan 10 teman dari jurusan yang sama dan kemudian ada perintah untuk langsung mengikuti perkuliahan S2

After a while this blog is created and unfilled, I finally "woke up" to scratch in this blog. Honestly, I am lazy to write, even to write with current requirement such as internet connection to publish it. I felt so lazy. But I finally woke up and eventually started to write this. Maybe some say too late, but I think it’s OK than not at all.
I want to tell you how my early college entrance plan is different with the fact now. The first entry, "studied hard, cum laude GPA, graduated 3.5 years, work, marriage, life happily ever after" that's what I think and wish. But over time, the target graduation retreated to 4 years and almost not a cum laude GPA. Well that's life Then the thing that most changing the plan is what was occurred this semester or yesterday exactly? Already considered how to complete this exam? Well anyway, it was in 2011. One afternoon, I forgot what the date, suddenly my handphone rang with an unknown number which I known later that it was from S2 staff in my department. Short story, I was offered a FastTrack scholarship. What kind of food is it, what is the form, it’s so confusing and upsetting. Fast-track, is scholarship which combine the last year S1 and first year S2 with a target within 5 years of graduating S1 plus S2. First I know about that, I feel a little bit empty, without sight, confused, and so on. Finally I sign to follow, yea it's only retreat a year from target. Finally after passing through several processes, the scholarships was announced and I passed it with 10friends from the same department and then there was an order to immediately follow the lecture S2